Minggu, 26 Oktober 2008

Dialog Islam-Kristen

Dialog Wilson Chirri
Pembukaan
 
WILSON:
 
Ada  beberapa  Agama  yang  tidak berani menerima pertanyaan
yang berhubungan dengan ajaran-ajarannya
 
Mereka  menasehatkan   pada   pengikutnya   agar   mengikuti
petunjuk-petunjuknya   tanpa   mengujinya.  Mereka  menuntut
keimanan, dan melarang berhubungan dengan setiap agama lain,
sebab   hubungan   demikian  akan  menimbulkan  kebimbangan.
Bagaimana sikap Islam  terhadap  pertanyaan-pertanyaan  yang
berhubungan  dengan  ajaran-ajarannya  dan  memperbandingkan
prinsip-prinsipnya dengan lain kepercayaan?
 
CHIRRI:
 
Islam sangat bebas di dalam masalah ini.
 
Islam kadang-kadang menuntut kepercayaan dari anda  terhadap
prinsip-prinsip tertentu, tetapi, pada waktu yang bersamaan,
Islam  menasihati  anda  agar   anda   mencoba   mendasarkan
kepercayaan  anda  dengan kenyataan. Islam membebaskan anda,
menimbulkan   setiap   pertanyaan-pertanyaan    dan    tidak
menyalahkan   anda   bila   anda  sangsi  (ragu-ragu),  bila
keragu-raguan  anda  diikuti  dengan   usaha   keras   untuk
mendapatkan kebenaran.
 
Bila   ada   agama   lain   yang   menasehatkan   anda  agar
menghindarkan diskusi masalah pokok dengan  Agama  lain  dan
membuat   anda  takut  menimbulkan  kemarahan  Tuhan  dengan
melakukan hal itu,  Islam  membuat  anda  merasa  aman  dari
kemarahan  Tuhan  bila anda mengejar penyelidikan anda untuk
kebenaran.
 
Sebenarnya,  Islam  tidak  pernah  menasehatkan  anda   agar
menjauhkan  diri  dari diskusi-diskusi yang mungkin mengarah
pada ilmu pengetahuan yang baru dan penemuan dari kebenaran.
Islam  memperbolehkan  diskusi  Agama  apakah itu Islam atau
bukan Islam.
 
Jangan bimbang dan takut akan kemarahan  Tuhan  sebab  Tuhan
mencintai  kebenaran,  dengan  demikian  Tuhan  tidak pernah
menyalahkan anda untuk mencari kebenaran.
 
Sebaliknya, semakin banyak anda mencari  kebenaran,  semakin
banyak anda diberi ganjaran dari Islam (Tuhan).
 
Ganjaran  yang  terbesar  dan  tindakan  yang berjasa dimata
Islam adalah mendekati Agama dengan  semangat  seorang  ahli
ilmu  pengetahuan  yang menyambut setiap kenyataan yang akan
membuktikan teorinya (teori yang ia setujui).
 
WILSON:
 
Apakah Islam mempunyai patokan atau nasehat khusus  mengenai
penyelidikan (pembahasan) Agama secara ilmu pengetahuan.
 
CHIRRI:
 
Ada  beberapa  peraturan  (patokan) tertentu tercantum dalam
Al-Qur'an untuk diikutkan dalam penyelidikan beragama  untuk
menyelamatkan setiap kesimpulan yang mungkin dicapai.
 
1.  Peraturan Islam yang terpenting yang harus diikuti ialah
anda  tidak  akan   pernah   memegang   doktrin   bila   itu
bertentangan  dengan  kenyataan,  juga tidak boleh mengikuti
prinsip tanpa kenyataan.
 
Bila Tuhan menghendaki anda untuk mempercayai prinsip, Tuhan
akan membuat hal itu terang dan nyata. Dia adalah teradil.
 
Dia   mengetahui   bahwa  kepercayaan  tidak  terserah  pada
seseorang. Untuk menggambarkan hal ini: tidak terserah  pada
saya  untuk mempercayai bahwa saya berada diwaktu siang bila
saya berada diwaktu malam.
 
Tubuh  saya  biasanya  menurut  perintah  saya,  jika   saya
menggerakkan  tangan  saya,  naik  dan  turun, berjalan atau
duduk, saya akan dapat melakukan  hal  itu.  Tetapi  ingatan
saya  adalah  tidak di bawah perintah saya. Saya tidak dapat
mempercayai atau tidak mempercayai segala sesuatu yang  saya
ingin percayai.
 
Jadi,  saya  tidak  dapat  mematuhi perintah yang mengatakan
pada saya untuk mempercayai bahwa dua dan dua  adalah  lima,
atau  tiga  adalah  satu, atau api itu dingin atau salju itu
panas.
 
Pengetahuan manusia  datang  dari  kenyataan  langsung  atau
tidak  langsung,  dan  tidak mengikuti tingkah dan keinginan
kita sendiri. Kepercayaan Agama  yang  baik  harus  mencapai
tingkat ilmu pengetahuan.
 
Bila  Tuhan  menginginkan  saya  untuk mengenal sesuatu, Dia
akan  membuat  ilmu  pengetahuan  sedemikian   rupa   dengan
berpegang  pada  kenyataan  yang  tersedia.  Dia  tidak akan
menuntut dari saya untuk mempercayai  sesuatu,  padahal  hal
itu bertentangan dengan kenyataan. Dia tidak akan minta saya
melakukan  yang  tidak  mungkin.  Ini  bertentangan   dengan
keadilanNya
 
Islam  tidak  pernah  menyalahkan  seseorang  bila dia tidak
mempercayai sesuatu, sebab kurangnya bukti-bukti. Sebaliknya
Islam akan menyesal bila anda mengikuti prinsip padahal anda
merayap dalam gelap tanpa menyorot. kenyataan.
 
Anda akan malu  bila  prinsip  yang  demikian  tidak  sesuai
dengan kenyataan.
 
Mengikuti  suatu  prisip  yang bertentangan dengan kenyataan
sama halnya dengan pertimbangan pengadilan terhadap tertuduh
tanpa saksi. Tindakan (sikap) yang demikian tidak terpuji.
 
Dari Kitab Suci Al-Qur'an:
 
"Dan  janganlah  engkau  turut apa yang tidak engkau kerahui
sesungguhnya pendengaran,  penglihatan  dan  hati,  semuanya
akan tnenerima pertanyaan." 17: 36.
 
2.  Penelitian  yang  bersifat  beragama  tidak akan mencari
popularitas dari doktrin agama masyarakat untuk  menunjukkan
kebenarannya.
 
Banyak pengertian umum yang telah dibuktikan salah.
 
Sekali  waktu, bangsa-bangsa di dunia percaya bahwa bumi ini
datar  dan  matahari  bergerak  mengelilingi  bumi.  Manusia
mempercayai   hal   itu  selama  beribu-ribu  tahun,  tetapi
sekarang terbukti  bahwa  pengertian  yang  demikian  adalah
tidak benar
 
Selanjutnya,  apa  yang  populer di suatu masyarakat mungkin
tidak populer di masyarakat lain, dan banyak pengertian yang
tidak  populer di suatu masyarakat mungkin sangat populer di
masyarakat yang lain. Bila  popularitas  adalah  tanda  dari
kebenaran,  semua  pengertian  yang populer walau berlawanan
akan benar. Padahal kebenaran tidak pernah  berlawanan  satu
dengan yang lain.
 
Waktu  Nabi  pertamakali datang untuk menyatakan konsep Satu
Tuhan, pesannya tidak populer di setiap masyarakat.
 
Bangsa-bangsa  di  dunia  adalah  orang-orang   yang   tidak
percaya.  Ketidak populeran pesan Tuhan tidak mencegah bahwa
pesan itu benar.
 
Sebenarnya,  semua  Nabi  datang  dengan  pesan  yang  tidak
populer.  Maksud  mereka  adalah  memperbaiki  sesuatu  yang
populer tapi salah,  dan  mengganti  dengan  kebenaran  yang
tidak populer.
Kata Al-Qur'an:
 
"Dan  kalau  engkau turutkan kebanyakan manusia di bumi ini,
tentulah mereka menyesatkan engkau dari jalan Tuhan.  Mereka
hanya   menurutkan  persangkaan  belaka,  dan  mereka  hanya
membuat kebohongan semata-mata." 6: 116.
 
3. Islam menasihatkan pada setiap orang yang  telah  dewasa,
sanggup melakukan penelitian Agama, untuk menguji Agama yang
diwariskan dari  orang-orang  tuanya.  Warisan  Agama  anda,
seperti Agama yang lain, perlu dibuktikan.
 
Anda  boleh  mempercayai anggapan orang tua anda selama anda
masih    anak-anak     dan     tidak     sanggup     membuat
keputusan-keputusan sendiri.
 
Bila anda menjadi dewasa, Agama anda adalah menjadi tanggung
jawab anda sendiri. Berhubungan dengan dan menghormati orang
tua  adalah  salah  satu  perintah Tuhan (Islam), tetapi itu
tidak berarti mengikuti  pendapat-pendapat  orang  tua  kita
dalam  masalah-masalah  penting  seperti  masalah Agama bila
pendapat-pendapat mereka itu salah.
 
Sebenarnya,   bila    orang-orang    tua    yang    mengakui
prinsip-prinsip   Agama   yang   salah   dan  menuntut  dari
anak-anaknya agar mengikuti prinsip-prinsip itu, maka mereka
akan bertentangan dengan keinginan Tuhan.
 
Jadi,  jika  anda  mematuhi mereka, anda akan tidak mematuhi
Tuhan. Dari Kitab Suci Al-Qur'an:
 
"Dan Kami wasiatkan (perintahkan) kepada manusia itu  supaya
berbuat   baik  kepada  ibu-bapaknya.  Ibunya  mengandungnya
dengan menderita kelemahan yang amat sangat dan  menyapihnya
tatkala  anak  berumur  2  tahun.  Bersyukurlah kepadaKu dan
kepada ibu-bapakmu. KepadaKu tempat kembali
 
Dan kalau keduanya memaksa engkau supaya mempersekutukan apa
yang  tiada  engkau  ketahui  dengan  Daku, janganlah engkau
turut, dan pergaulilah keduanya di dunia ini  dengan  secara
patut.
 
Dan turutlah  jalan  orang  yang kembali kepadaKu.  Dan akan
Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu  kerjakan."  (  31:
14-15).
 
Islam  memerintahkan  anda  untuk  menguji ajarannya seperti
setiap ajaran yang lain. Dengan demikian anda menilai  Islam
lebih dari sebelumnya.
 
4.  Bila  anda  tidak  percaya  pada  setiap  Agama,  sangsi
(ragu-ragu) terhadap seluruh konsep Agama, anda  tidak  akan
puas dengan kesangsian anda. Ini adalah kewajiban anda untuk
melindungi diri anda dan kepentingan anda di Dunia ini  dari
setiap kejahatan dan kerugian.
 
Demikian  juga  anda  mempunyai tanggung jawab yang sama dan
kewajiban  di  dalam  melindungi   keinginan   rohani   dari
kerusakannya.
 
Pertanyaan anda yang serius tentang apa yang harus diberikan
pada kehidupan rohani anda sama pentingnya dengan pertanyaan
anda tentang apa yang harus diberikan pada kehidupan jasmani
anda.
 
Untuk menjalankan  pertanggungan  jawab  anda  dan  memenuhi
kewajiban  anda,  akan  diperlukan pertanyaan, apa yang anda
sangsikan dari Agama.  Mungkin  karena  banyaknya  peristiwa
yang menimpa anda yang membuat ragu-ragu.
 
Karena  itu  anda  harus  mencoba  mendapatkannya. Bila anda
melakukan penyelidikan dan menghentikan seluruh  usaha  anda
dan   tidak   berhasil   mendapatkan  kebenaran,  anda  akan
dimaafkan oleh Tuhan. Tuhan meminta manusia hanya  melakukan
yang mungkin untuk dia.
 
Dari Al-Qur'an:
 
"God  does  not impose on a soul a duty but to the extent of
its ability." 2: 286
 
Artinya:
 
"Tuhan tidak memikulkan kewajiban kepada seseorang, hanyalah
sekedar kekuatannya." 2: 286.
 
5.  Bila  anda  melakukan penyelidikan Agama, jangan biarkan
seseorang membuat keputusan untuk anda.
 
Jangan percaya pada putusan orang lain  walaupun  dia  tulus
dan berpendidikan.
 
Pada setiap kepercayaan ada guru-guru yang berpendidikan dan
tulus. Bila anda membiarkan mereka membuat  keputusan  untuk
anda   maka   anda   tidak   akan   berhasil,  sebab  mereka
bertentangan satu sama lain. Kalau anda menggantungkan  pada
guru-guru  dari  hanya  satu  kepercayaan dengan mengabaikan
guru-guru dari kepercayaan yang lain, anda akan  dibelokkan.
Guru yang berpendidikan dan tulus dapat juga salah, dan anda
tidak akan dimaafkan bila anda mengikuti petunjuknya.
 
Agama  anda  adalah  tanggungiawab  anda  dan  setelah  anda
membuat  pertanyaan yang luas, anda hakimi sendiri diri anda
dengan menggunakan akal anda.
 
Islam sangat bebas, sebab tidak takut diuji.
 
Hanya yang takut gagal yang mencoba menghindarkan ujian.
 
Dari Al-Qur'an:
 
"And no bearer will bear other's burden ..."  (35:  18,  53:
38)
 
Artinya:
 
"Dan  seseorang  tidak  memikul  beban orang lain." (35: 18,

53:38)

Tidak ada komentar: