Senin, 27 Oktober 2008

Ramalan Masa Depan Islam

Ramalan Masa Depan Islam
 
WILSON:
 
Dari membaca  sejarah  Islam,  nampaknya  bahwa  masa  depan
kepercayaan  baru  dan pengikut-pengikutnya sangat ragu-ragu
pada saat turunnya wahyu. Keberhasilan Islam setelah itu dan
perkembangan      (pertumbuhan)     anggota-anggota     dari
pengikut-pengikutnya tidak disangka-sangka. Saya  seringkali
heran  bila  keberhasilan yang tidak terkira dan pertumbuhan
yang cepat dari Islam  itu  telah  disangka  oleh  Nabi  dan
diramalkan  oleh Qur'an. Ramalan dari ini akan menjadi bukti
yang mengagumkan pada kebenaran Muhammad, sebab  masa  depan
dari  seluruh  kepercayaan  dan  pengikut-pengikutnya nampak
sangat gelap pada saat turunnya wahyu.
 
CHIRRI:
 
Kitab  Suci  Qur'an  berisikan  ramalan-ramalan  yang  pasti
tentang masa depan Islam dan pengikutnya
 
Salah  satu  dari  ramalan-ramalan  mengenai masa depan dari
orang-orang Islam. Menjamin  orang-orang  Islam  dari  suatu
masa  depan kebebasan beragama dan menjanjikan mereka dengan
suatu pernyataan:
 
"Tuhan menjanjikan kepada orang-orang yang beriman di antara
kamu dan mengerjakan perbuatan baik bahwa mereka akan diberi
warisan kekuasaan di muka bumi sebagaimana  telah  diberikan
kepada  orang-orang  yang sebelum mereka dan akan diteguhkan
kedudukan Agama mereka yang telah  disukai  oleh  Tuhan  dan
akan  menukar  keadaan mereka sesudah ketakutan menjadi aman
sentosa. Mereka  menyembah  Aku  dan  tidak  mempersekutukan
barang sesuatu dengan Daku. Barang siapa yang ingkar sesudah
itu merekalah orang-orang yang jahat." 24:55.
 
Pada waktu ramalan-ramalan ini dikeluarkan pengikut-pengikut
Islam  hanya  sebagian  kecil penduduk Al Hijaz. Ramalan itu
dikeluarkan, kira-kira pada tahun kelima setelah Hijrah pada
saat   orang-orang  Islam  beberapa  ribu,  melawan  seluruh
penduduk Hijaz dan jazirah Arab. Tak seorang pun dari  orang
Islam  pada  waktu  itu merasa aman, juga tidak mereka dapat
melaksanakan  Agama   mereka   dengan   bebas.   Tidak   ada
tanda-tanda  yang menunjukkan bahwa minoritas itu akan terus
hidup melihat adanya kebencian & perlawanan yang sedemikian,
juga tidak dapat diramalkan masa depan dari agama baru ini
 
Meskipun  kenyataannya  demikian,  ramalan dilahirkan dengan
jelas dan dalam bentuk mutlak.
 
Ramalan-ramalan   selanjutnya   diberikan   pada   ayat-ayat
selanjutnya  yang  meramalkan  kejayaan  Islam dan kekalahan
dari penentang-penentangnya.
 
"Mereka bermaksud hendak  memadamkan  Cahaya  (Agama)  Tuhan
dengan  mulut  mereka,  tetapi  Tuhan  tetap  menyempurnakan
CahayaNya, biarpun orang-orang yang tiada beriman itu merasa
benci." 9:32:61:8.
 
"Dialah  yang  mengutus RasulNya membawa pimpinan yang benar
dan  agama   kebenaran,   supaya   dapat   mengatasi   agama
seluruhnya,  biarpun  orang-orang yang mempersekutukan Tuhan
itu tiada merasa senang." 9: 33: 61: 9: 48: 28.
 
Ayat pertama meramalkan bahwa musuh-musuh Islam  tidak  akan
berhasil  memadamkan  cahaya  Tuhan,  juga mereka tidak akan
dapat merlntangi pertumbuhannya.
 
Tuhan akan  membuat  CahayaNya,  Islam,  sempurna,  meskipun
musuh-musuhnya  akan  menentangnya.  Mereka  akan membantah,
menentang, menyerang dan menyerahkan seluruh akal mereka dan
kekuatan materi mereka, menetapkan untuk menggagalkan Islam,
tetapi kesemuanya,  tidak  akan  memadamkan  cahayanya  juga
tidak akan mencegah untuk menjadi sempurna.
 
Kedua   ayat  itu  meramalkan  benar  dan  kemenangan  Islam
terhadap musuh-musuhnya.
 
Ketika  ramalan-ramalan  ini  dilahirkan,   sebagian   kecil
masyarakat  Islam  berlindung  pada  orang-orang musyrik dan
musuh-musuhnya yang  lain,  di  jazirah  Arab.  Setelah  itu
berlindung   pada   Parsi   (penduduk   negeri   Iran)   dan
kerajaan-kerajaan Rum (Bizantine).
 
Masing-masing kekuatan ini jauh lebih besar dan  lebih  kaya
dari  orang-orang  Islam. Kerajaan Parsi dan Rum (Byzantine)
adalah kekuatan-kekuatan yang terkemuka di dunia.
 
Ini akan memenuhi secara sempurna arti dari ramalan,  tetapi
ini   nampaknya   tidak   mungkin.   Kita  selalu  mengharap
(berpendapat)  kekalahan  dari  setiap  satu  (tunggal)  dan
pasukan  yang relatief lemah bila memerlukan untuk memerangi
lebih dari pada satu medan, lebih dari  satu  kekuatan  yang
unggul.  Ini  menjadi  jelas  bila  kita ingat bahwa tentara
Jerman yang sangat kuat itu telah  dikalahkan  dua  kali  di
dalam  abad  keduapuluh,  hanya  sebab diperangi oleh sekutu
yang lebih kuat pada lebih dari satu front.
 
Akan menjadi peristiwa militer  yang  luar  biasa  di  dalam
sejarah,  betapa penduduk Madinah dan Mekkah, yang jumlahnya
tidak lebih dari pada  beberapa  ribu  dapat  mempertahankan
diri  mereka,  setelah  kematian  Nabi  yang besar, terhadap
serbuan orangorang Arab yang murtad. Terkecuali  orang-orang
Islam  dari  dua  kota  ini, hampir semua bangsa Arab murtad
setelah meninggalnya Nabi.
 
Orang-orang Islam dipaksakan  setelah  itu  untuk  memerangi
Byzantine   (Rum)   dan  Parsi.  Kedua  kerajaan  besar  ini
memerangi orang-orang Islam secara serentak dalam dua  front
yang  berbeda-beda.  Kekuatan Muslim yang sangat sedikit itu
dipaksa untuk membagi-bagi diri mereka  sendiri  guna  untuk
mempertahankan  pertahanan.  Hasilnya  suatu hasil perbuatan
militer yang menakJubkan. Kedua kekuatan itu dikalahkan  dan
Persia dikalahkan secara total.
 
Dalam  waktu  seratus  tahun,  daerah  yang sangat luas dari
Lautan Atlantik sampai India, di bawah pemerintahan Islam.
 
Rakyat yang miskin dan tidak berdaya, pada saat  wahyu  dari
ramalan  ini  dilahirkan  tiba-tiba  menjadi  kekuatan  yang
tangguh di muka bumi ini.
 
Nabi, percaya pada pemberitahuan yang sangat baik  (heavenly
information),  telah  meramalkan kemenangan ini yang terjadi
setelah kematiannya.
 
Berbicara pada Odey, anak Hatam (orang Kristen yang  menjadi
Islam   setelah  itu),  Nabi  Muhammad  mengucapkan  sebagai
berikut:
 
" ... Tuan tidak tunduk dengan Islam  sebab  engkau  melihat
bahwa  kami  miskin.  Barangkali engkau tercegah oleh karena
melihat sejumlah kecil  orang  Islam  dibandingkan  sejumlah
besar musuh-musuh mereka.
 
Demi  Allah  tidak lama kemudian perempuan Muslim akan dapat
berziarah dengan untanya seorang diri  dan  tak  takut  dari
Kadesia (daerah Iraq) ke rumah Tuhan di Mekkah.
 
Ketahuilah   bakwa   waktunya  tidak  jauh  lagi  kita  akan
menanamkan kaki kita pada mahligai putih Babylon."1
 
Catatan kaki:
 

1 Life of Mohammad by Washington Irving, Chapter 32

Tidak ada komentar: