Minggu, 26 Oktober 2008

Satu Pencipta

Satu Pencipta
 
WILSON:
 
Anda  telah  menerangkan  bahwa keesaan Tuhan (pertanyaan 2)
adalah yang paling ditekankan di dalam Kitab Suci Al-Qur'an:
bahwa  Islam  untuk  alasan  ini  dikatakan "Deen El Touhid"
(Agama yang mempercayai keesaan Tuhan),  dan  yang  mengakui
keesaanNya   adalah   ucapan  pertama  di  dalam  menyatakan
kepercayaannya (Sahadat):
 
"Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah dan bahwa
Mohammad adalah utusan Allah."
 
Apakah Islam memberi bukti pada prinsip yang penting ini?
 
CHIRRI:
 
Kitab  Suci Qur'an menyebutkan hubungan antara bagian-bagian
dari  alam  semesta  sebagai  suatu   bukti   keesaan   dari
penciptanya.
 
Hal  itu  menyuruh  kita untuk melihat susunan (aturan) yang
ada di alam semesta, dan  kenyataannya  bahwa  susunan  yang
demikian  tidak  dapat  apabila penciptanya lebih dari satu.
Lebih dari  satu  pemerintahan  untuk  alam  semesta  adalah
seperti  lebih  dari  satu  pemerintahan  untuk  satu  kota,
negara, atau daerah.
 
Hal itu akan menghasilkan kekacauan dan kekeliruan.
 
"Kalau kiranya dilangit dan di bumi ada  Tuhan-Tuhan  selain
Allah,  sudah tentu keduanya menjadi rusak binasa, sebab itu
Maha Suci Tuhan yang mempunyai  singgasana,  dari  apa  yang
mereka sifatkan." 21:22.
 
"Dan ketahuilah, anakku," berkata Imam Ali, anak Abu Thalib,
pada anaknya Al-Hasan "bahwa bila Tuhanmu  mempunyai  teman,
maka temanNya akan datang pada kamu. Tetapi Dia adalah hanya
satu Tuhan, sendiri tanpa kawan."
 
WILSON:
 
Bagaimana pandangan Islam terhadap azas Trinitas?
 
CHIRRI:
 
Islam dengan tegas menolak azas ini
 
Kitab Suci Al-Qur'an menyatakan;
 
"Katakan, Tuhan adalah satu, dan padaNya  segala  sesuatunya
bergantung.  Dia tidak memperanakkan dan tidak diperanakkan,
dan tidak ada yang sama dengan Dia." 112:1-4
 
"Dan mereka berkata: Tuhan yang Pemurah itu, mengambil anak.
Sesunggahnya  kamu  telah  membuat  perkara yang luar biasa.
Hampir  langit  pecah  karenanya,  dan  bumi   hancur,   dan
gunung-gunung  runtuh binasa. Karena mereka menyatakan bahwa
Tuhan Yang Pemurah mempunyai anak. Dan  tiadalah  sepatutnya
Tuhan Yang Pemurah itu mengambil anak." 19:88-92.
 
WILSON:
 
Mengapa Islam menolak dengan tegas azas Trinitas?
 
CHIRRI:
 
Islam menolak Trinitas, sebab sifat keayahan dari Tuhan pada
setiap kehidupan atau zat mati adalah tidak dapat dimengerti
pada  istilah  jasmani,  dan  merendahkan  konsep Tuhan. Dia
adalah tidak terbatas  dan  juga  tidak  bertubuh,  dan  dia
mencakup  seluruh  alam  semesta.  Dia tidak mempunyai teman
hidup, guna memiliki anak seperti makhluk hidup yang lain
 
Sifat keayahan(kebapakan), jiwaNya pada setiap jiwa atau ruh
juga  tidak  dapat  diterima  bila  hal  itu  diartikan lain
daripada zat pencipta jiwa atau ruh.
 
Tidak ada hubungan yang  dapat  diterima  antara  Tuhan  dan
setiap zat yang lain, lain daripada hubungan antara Pencipta
dan ciptaanNya.
 
Dengan perkataan lain, zat yang lain  akan  berdiri  sendiri
(bebas) dari Tuhan, dan dia akan menjadi kawanNya.
 
Sekarang  bila  menganggap  anak disatukan dengan Tuhan, hal
ini akan menjadi seperti bila saya nyatakan bahwa anak  saya
si  Ali  dan saya adalah satu. Bila pernyataan yang demikian
adalah benar, saya akan menjadi ayah dari diri saya sendiri,
sebab  saya  adalah  anak  saya sendiri, Ali. Dan anak saya,
Ali, akan menjadi  anak  dari  dirinya  sendiri,  sebab  dia
adalah  saya.  Jadi,  Tuhan  akan  menjadi ayah dari diriNya
sendiri, dan anakNya akan menjadi anak dari diriNya sendiri.
 
Tuhan adalah tidak, dan tidak dapat menjadi ayah dari setiap
kehidupan  atau  zat  mati  bila keayahannya digunakan untuk
arti yang sebenarnya. Bila kata itu digunakan di dalam  arti
kiasan,  artinya  bahwa  Tuhan adalah sebagai berbelas kasih
pada kehidupan yang diciptakanNya  sebagai  Ayah,  maka  Dia
tidak  akan  hanya  menjadi Ayah dari satu orang tetapi Ayah
dari  seluruh  manusia.  Dan  ini  adalah  apa  yang   dapat
dimengerti  dari  sembahyangnya  orang  Kristen  "Ayah kita,
kepandaianmu di langit (sorga) ..."
 
Tetapi, walaupun bersatu, pemakaian arti  kiasan  dari  kata
ini   adalah   bertentangan   dengan  Islam  sebab  hal  itu
menyesatkan dan mengacaukan  pada  orang-orang.  Orang-orang
Islam, tidak menggunakan hal itu.
WILSON:
 
Penjelasan  anda  menunjukkan  bahwa orang-orang Islam tidak
mempercayai ke-Tuhanan Yesus, apakah  anda  mempunyai  bukti
yang jelas terhadap kesalahan ketuhanannya?
 
CHIRRI:
 
Anda  tidak perlu membuktikan kesalahan ketuhanan Yesus atau
Muhammad atau setiap mahluk hidup  yang  lain.  Tetapi  bila
anda  mendakwa  ketuhanan  seseorang  di samping Tuhan, anda
perlu membuktikan dakwaan anda. Untuk menjelaskan  hal  ini,
anda  adalah seorang manusia. Bila seseorang menyangka bahwa
anda adalah malaikat, dia harus membuktikannya.  Saya  tidak
perlu  membuktikan  bahwa  anda adalah seorang manusia sebab
anda  nampak  seperti  seorang   manusia.   Seseorang   yang
menyangka  bahwa anda malaikat harus membuktikannya apa yang
ia sangka, sebab sangkaannya bertentangan dengan  arti  umum
dan   bertentangan   dengan   kebenaran   yang  nyata  (yang
sebenarnya).
 
Bila seseorang menyatakan bahwa Yesus atau  Muhammad  adalah
seseorang  dan bukan Tuhan, dia sesuai dengan arti umum yang
tampak kebenarannya. Yesus hidup  seperti  seorang  manusia,
kelihatan  sebagai  seorang  manusia, tidur seperti manusia,
makan seperti manusia, dan digoda seperti manusia yang lain.
Tidak  ada  dari  kebenaran-kebenaran  ini  yang  memerlukan
bukti.
 
Dugaan Yesus itu tuhan bertentangan dengan arti umum.  Untuk
ini,  dia  dan  tak seorangpun, telah mengadakan bukti untuk
sangkaannya.
 
Meskipun  orang-orang  Islam  tidak  bermaksud  mengumpulkan
bukti-bukti  untuk  menolak  ketuhanan  Yesus,  mereka dapat
menunjukkan lebih dari satu bukti:
 
1. Yesus adalah penyembah yang baik.  Tentu  dia  menyembah
Tuhan, bukan dirinya. Ini bukti bahwa dia bukan Tuhan tetapi
hanya pesuruh Tuhan.
 
2. Sesuai dengan tiga Injil, kata-kata Yesus yang  terakhir
adalah: "Tuhanku, Tuhanku mengapa engkau meninggalkan saya?"
Seseorang yang mempunyai Tuhan, maka dia bukanlah Tuhan.
 
3. Tuhan senantiasa hidup,  tetapi  Yesus  dapat  meninggal
(mati). Tuhan adalah Maha kuasa, tetapi Yesus digoda.
 
WlLSON:
 
Mengapa  kita  tidak  dapat  memandang  Yesus  sebagai Tuhan
ditilik dari sudut kewajibannya  dan  sebagai  manusia  dari
segi badannya?
 
CHIRRI:
 
Mempunyai  tubuh  dan  ruh (jiwa), tidak hanya dimiliki oleh
Yesus, sebab setiap manusia memiliki kedua-duanya.
 
Anda memiliki ruh (jiwa) dan tubuh dan demikian  pula  saya.
Dan  tidak  ada dari ruh-ruh kita yang mati, karena ruh kita
akan melanjutkan hidup setelah kita mati.
 
Tetapi hal ini tidak membuat setiap dari kita adalah  Tuhan,
dan demikian halnya dengan Yesus.
 
WILSON:
 
Tetapi  Yesus  tidak  seperti  kita. Dia, menurut Qur'an dan
Injil, dilahirkan dari seorang Ibu tanpa  Ayah.  Apakah  ini
tidak dimaksudkan bahwa dia lebih daripada manusia?
 
CHIRRI:
 
Dilahirkan  dari  seorang ibu tanpa ayah tidak membuat Yesus
lebih daripada manusia. Adam diciptakan tanpa ayah dan  ibu,
dan itu tidak membuat dia lebih daripada manusia.
 
Dari Kitab Suci al-Qur'an:
 
"Sesungguhnya  perumpamaan  (kejadian)  Isa  di  sisi  Tuhan
seperti kejadian Adam,  dijadikan  dari  tanah,  lalu  Tuhan
mengatakan kepadanya: Jadilah, lalu jadi" 3:59
 
Baik Yesus maupun Adam kedua-duanya adalah bukan Tuhan sebab
mereka bukan pencipta alam semesta.
 
WILSON:
 
Bagaimana kita tahu bahwa dia bukan pencipta alam semesta?
 
CHIRRI:
 
Para ahli ilmu pengetahuan menyatakan bahwa  bintang-bintang
berumur  lebih  dari  empat billion tahun umurnya, dan Yesus
dilahirkan kurang dari dua ribu tahun yang  lalu.  Bagaimana
mungkin alam semesta yang setua itu diciptakan oleh Pencipta
yang sedemikian muda?
 
WILSON:
 
Anda  benar  sekali,  dan  saya  kira  anda  telah   membuat
kebenaran  yang  cukup  jelas  untuk meyakinkan setiap orang
yang cenderung pada kebenaran/
 
Sebenarnya, kebenaran-kebenaran  yang  telah  anda  sebutkan
dikenal oleh setiap orang.
 
Sangat   mengherankan  bagaimana  sampai  mereka  kehilangan
pandangannya. Saya kira, mereka berbuat begitu sebab  mereka
diajarkan ketuhanan Yesus sejak masa anak-anak.
 
Ajaran-ajaran  ini diulang-ulang di rumah dan di gereja, hal
itu menempel pada fikiran anak,anak, dan bila mereka  tumbuh
menjadi dewasa, maka tumbuh sebagai bagian fikiran mereka.
 
Mereka  tidak  menanyakan  tentang  hal  itu,  sebab hal itu
dianggap benar.
 
Dari apa yang telah dikemukakan, telah menjadi  jelas  untuk
saya  bahwa pandangan Islam tentang keesaan Tuhan yang tidak
dapat dikompromikan lagi adalah sangat masuk akal.
 
Oleh karena itu, saya menjadi saksi bahwa  tidak  ada  Tuhan
kecuali  Tuhan  Yang maha Kuasa, sendiri tanpa kawan, sekutu

atau anak.

Tidak ada komentar: